Warna Aura dan Artinya
Aura merupakan manifestasi fisik. Di mana jiwa setiap manusia yang memancarkan cahaya di sekeliling tubuhnya dengan warna-warni yang berubah setiap saat sesuai dengan keadaan jiwa seseorang.
Bila telah menguasai ilmu aura, Anda akan mampu untuk mengetahui bagaimanakah seorang manusia itu. Apakah dia berbohong atau tidak. Bahkan dengan ilmu ini Anda akan mampu mendeteksi kejiwaan seseorang.
Melihat aura merupakan langkah pertama memasuki dunia yang lebih luas, yaitu suatu kesadaran yang meningkat dan dapat mengatasi berbagai gangguan penyakit. Misalnya, saja salah satu organ tubuh Anda mengalami gangguan, setelah mempelajari ilmu ini Anda akan dapat mengetahuinya melalui cahaya yang nampak pada organ yang sakit. Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat melihat aura tersebut.
Pertama, tempatkan seseorang dalam keadaan berdiri dengan jarak kurang lebih 60 cm di depan suatu latar belakang putih. Kemudian minta kepada orang tersebut agar selalu dalam keadaan santai dan bernafas dalam-dalam.
Untuk dapat melihat dengan baik, Anda harus mengambil jarak 2,5 meter dan cahaya ruangan tidak boleh terlalu terang atau terfokus langsung ke organ tersebut.
Cahaya yang paling baik digunakan adalah cahaya alami. Selanjutnya cara melihat aura, adalah pusatkan perhatian Anda ke dinding di belakang orang tersebut. Dengan melihat melalui kepala di daerah bahu.
Saat Anda menatap melampau garis bentuk tubuh, dengan sangat cepat Anda akan melihat sebuah selubung putih kabur atau perak yang mengelilingi tubuh orang itu. Aura yang terlihat dinamakan dengan aura eterik. Letaknya berdekatan dengan tubuh dan berwarna putih atau perak dengan tebal setengah centimeter.
Warna-warna Aura, yang memiliki ciri-ciri emosional tertentu.
• Ungu, tingkat pencapaian kerohanian, hubungan Illahi, mistik. Terletak pada kelenjar pituitari atau ubun-ubun.
• Nila, kebijaksanaan mendalam, bersifat seni, penguasaan diri dan selaras dengan alam. Terletak di kalenjar pineal atau dahi.
• Biru, bermental kuat, kecerdasan dan pemikir nalar.
• Biru gelap, merupakan sifat curiga. Terletak di otak.
• Hijau, keseimbangan, harmoni, penyembuhan dan mudah menyesuaikan diri.
• Hijau gelap, penuh tipuan, licik. Terletak di leher.
• Kuning, kasih sayang, baik hati, belas kasihan dan optimis.
• Kuning gelap, curiga dan tamak. Terletak di jantung.
• Orange, energi dan kesehatan tubuh, berhubungan dengan penyakit dan vitalitas fisik yang rendah.
• Orange gelap, memperlihatkan kecerdasan yang rendah. Terletak di lambung dan limpa.
• Merah, kehidupan jasmaniah, ambisi dan penuh birahi.
• Merah gelap, ganas dan penuh nafsu.
• Merah muda, kasih tanpa pamrih, kelembutan hati, sopan santun. Terletak di bawah pusar.
• Coklat, pelit, mementingkan diri sendiri dan egois.
• Abu-abu, kemurungan, energi rendah dan rasa takut.
• Hitam, jahat, culas dan bermaksud buruk.
• Putih, menunjukan tingkat kerohanian yang tinggi.
• Perak, energi tinggi dan sangat berguna.
• Emas, diri yang luhur dan pencapaian kerohanian yang tinggi.
Banyak orang menyangka aura hanya dapat dilihat dengan kekuatan batin tingkat tinggi, atau dengan bantuan khodam (jin dan makhluk halus). Yang lebih moden, aura dapat dilihat dengan jelas menggunakan kamera khas. Tapi tahukah anda, aura sebenarnya dapat dilihat dengan mata kasar. Tips di bawah ini akan menerangkan cara-cara bagaimana untuk melihat aura seseorang. Namun sebelum kita melangkah lebih jauh, ada baiknya kita lihat sejenak mengenai apakah dan bagaimanakah sifat aura itu. Maksudnya agar kita tidak tersalah pemahaman tentang aura.
Ada beberapa hal penting yang berkaitan dengan aura :
• Aura manusia selalu berubah-ubah sesuai dengan kematangan dan kepribadian seseorang.
• Aura manusia berwarna-warni sesuai dengan kepribadian dan kehidupan seseorang. Masing-masing warna aura menunjukkan keperibadian yang berbeda.
• Panjang pendeknya aura dapat dilihat dengan panca indera biasa seperti kulit atau pun dengan alat pencitra aura.
• Aura seseorang dapat mempengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Ia dapat bertambah dan berkurang kerana faktor lingkungan sekitar.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar pancaran aura seseorang tetap bersinar, diantaranya ialah:
• Makan makanan yang halal, baik dan tidak berlebihan.
• Melakukan senam dan olahraga yang cukup dan teratur.
• Memenuhi keperluan tubuh seperti menghirup udara segar.
• Istirahat yang cukup, menghindari merokok, minum alkohol dan obat terlarang.
• Menjauhkan hati, pikiran dan kegiatan-kegiatan yang memberi unsur yang negatif.
• Menjauhi sikap hati yang kasar, mudah marah sebaliknya, perbanyak rasa kasih sayang.
Sekarang, mari kita melakukan latihan melihat aura. Sebelum melihat aura orang lain, ada beberapa urutan latihan yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan
Carilah tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 0,5 meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Rapatkan masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm di depan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.
2.Melihat Aura Dengan Telapak Tangan
Tariklah nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1. Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih. Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.
3.Melihat Aura Diri Sendiri
Letakkanlah cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada di cermin. Pandangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pandangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.
4.Melihat Aura Orang Lain
Mintalah bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan di dalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter di depan objek. Fokuskanlah pandangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskanlah pandangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.