TENAGA METAFISIKA (AURA)

Tenaga metafisik adalah energi yang menyelubungi tubuh manusia berupa AURA. Energi ini dapat diperkuat melalui penyerapan energi dari alam.

Kalau tenaga metafisik itu energi yang menyelubungi tubuh manusia berupa aura, dan energi ini bisa diperkuat dengan cara penyerapan energi dari alam.

Tenaga metafisik adalah gelombang energi yang menyelubungi tubuh kita, energi ini membentuk AURA, selubung tubuh yang mengeliling tubuh dan menyelimutinya. Aura ini menyelubungi tubuh sejak kita dilahirkan namun kasat mata. Setiap makluh yang bernyawa pasti memiliki aura masing-masing sesuai dengan sifat dan karakteristiknya yang dibawakan. Karena kasat mata, maka keberadaan energi ini dapat dibuktikan secara visual melalui pemotrtan dengan kamera kirlian atau aura camera 6000. kamera jenis ini dapat mendeteksi sekaligua menggambarkan lingkaran energi yang menyelubungi tubuh kita, dengan susui\nan variasi warna yang beragam akibat dari terdapatnya perbedaan panjang gelombang dan tinggi rendahnya frekwensi yang dipancarkan energi tersebut (Soehanda 1999: 11)

Maksud dari aura, dijelaskan oleh kang Dicky sebagai berikut:

Aura itu radiasi dari pergerakan energi tubuh. Warna aura bisa berubah-ubah karena adanya pergeseran secara elektromagnetik sehingga menimbulkan getaran/frekwensi yang berbda. Fungsi warna itu salah satunya sebagai indikator vitalitas tubuh (seberapa fit sih tubuhnya), Cuma itu belum bisa dijadikan ukuran karena belum ada kesepakatan. Ukuran dari warna itu belum tentu tapi kalo tebal-tipisnya bisa. Kalo auranya tipis bisa dikatakan sakit. Secara logika kalo sakit itu energinya berkurang sehingga radiasi energinya berkurang. Dengan begitu auranya tipis.

Karakteristik aura setiap individu berbeda. Warna tertentu dari aura belum tentu menandakan sifat seseorang karena setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa dirasakan dengan adanya getaran-getaran yang ditimbulkan oleh aura itu sendiri. Getaran ini akan terasa bila menerapi seseorang. Jadi belum tentu seseorang yang warna aura tubuhnya berwarna merah itu mempunyai sifat pemberani, atau yang memiliki aura berwarna ungu selalu mempunyai indera keenam sebab banyak pula anak-anak yang menderita autis aura tubuh mereka berwarna ungu, seperti yang dikatakan kang Dicky:

Aura itu berbeda karakteristiknya setiap orang. Perbedaan itu bisa dirasakan karena setiap aura memiliki getaran/frekwensi yang berbeda antara orang yang satu dengan yang lainya. Seperti otak juga kan setiap manusia mempunyai kemanpuan otak yang berbeda-beda tergantung dari panjang gelombang yang dihasilkan oleh otak itu sendiri. Jadi ukuran warna tertentu bisa menandakan karakteristik seseorang misalnya sifat itu belum tentu karena setiap orang didunia ini kan tidak ada yang sama terdapat perbedaan, hal itu juga terjadi dalam aura. Warna ungu dari aura yang dimiliki seseorang belum tentu dia memiliki indera keenam soalnya banyak juga anak autis yang memiliki aura berwarna ungu. Jadi kalo kita pingin tau sufat seseorang itu bisa mendeteksi dari getaran-getaran yang ditimbulkan oleh aura itu sendiri. Aura tidak mempengaruhi kita tapi kita yang bisa mempengaruhi aura atau memogram aura. Kalo aura kita kuat dapat menpengaruhi orang lain.

Kekuatan gelombang elektromagnetik tubuh ini (aura) terdiri dari ion - ion positif dan negatif, sehingga dapat dimodifikasi dengan kekuatan tanpa batas, dengan catatan energi yang dimiliki orang itu besar sekali dan itu bisa dilatih. Energi ini diperkuat dengan jalan menyerap energi alam berupa gelombang energi dari alam. Dengan kekuatan energi yang sudah kuat tersebut kita dapat memanfaatkan untuk pengobatan, lari jarak jauih dan sebagainya.

Memperkuat tenaga metafisika dari alam dapat dilakukan dengan cara membentuk tangan seperti parabola, konsentrasi, membayangkan kita menyerap energi dari alam kemudian setelah terasa berat pada telapak tangan seperti bola hawa. Bola hawa tersebut disebarkan ke seluruh tubuh dimulai dari ubun-ubun. Energi alam yang dimanfaatkan disebut ether. Energi ini apabila diserap akan bergabung dengan energi metafisik tubuh yang disebut aura, seperti yang diungkapkan kang Dicky:

Dengan jalan membentuk telapak tangan seperti parabola kemudian konsentrasikan pikiran membayangkan kita menyerap energi dari alam, setelah terasa berat seperti ada bola hawa yang memberatkan tangan, masukkan bola hawa tersebut pada ubun-ubun. Lakukan itu berulang-ulang, minimal lima kali sehari, semakin banyak semakin baik.

Dalam praktek pengobatan juga ada istilah membuka aura dengan cara tangan terapis membentuk parabole diatas kepala pasien. Membuka aura ini bukan mengobati penyakit tetapi untuk urusan-urusan, agar oleh lebih simpati kepada kita, hal ini dikemukakan oleh kang Dicky:

Membuka aura bukan untuk pengobatan tapi untuk urusan-urusan agar orang lebih simpati kepada kita